KENDARI, MITRANUSANTARA.ID – Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bapeda) Kota Kendari menggelar sosialisasi rencana induk pemetaan jaringan air bersih berbasis Sistem Informasi Geografis (GIS), Kamis (24/10/2024). Kegiatan ini berlangsung di salah satu hotel di Kota Kendari.
Sekretaris Bappeda Kota Kendari, Seko Kaimuddin, menyatakan bahwa penyediaan air bersih menjadi salah satu fokus pembangunan prioritas pemerintah kota, sesuai dengan rekomendasi Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) terkait Standar Pelayanan Minimum (SPM) di sektor air bersih.
“Kota Kendari sebagai kota perdagangan dan jasa memiliki tanggung jawab besar dalam penyediaan air bersih, yang merupakan urusan wajib Pemkot. Pemenuhan ini juga sejalan dengan rekomendasi BPK,” ujar Seko Kaimuddin.
Pemetaan ini berfokus pada wilayah Kecamatan Puuwatu dan Mandonga, yang dikenal sebagai kawasan padat penduduk dengan pertumbuhan yang pesat.
Berdasarkan proyeksi kebutuhan air di Kota Kendari pada tahun 2024, tercatat sebanyak 70.185 jiwa terlayani air bersih, dengan kebutuhan rata-rata 105 liter per orang per hari, sementara jumlah total penduduk mencapai 355.924 jiwa.
Selain itu, Kota Kendari terbagi menjadi beberapa Daerah Aliran Sungai (DAS) utama, termasuk Surue, Toleleo, Toola, Wanggudu, Wobowungi, Konaweha, Rapabinopaka, Solok, dan Soropia, yang menjadi sumber penting dalam mendukung penyediaan air bersih di wilayah tersebut.
Sosialisasi ini menjadi langkah awal Pemkot Kendari untuk memastikan pembangunan berkelanjutan dalam memenuhi kebutuhan air bersih masyarakat.
Penulis: Rizal
Editor: Redaksi